Arroz de Marisco – Makanan Utama Kaya Rasa, Kaya Gizi
Makanan sehat biasanya identik dengan sesuatu yang hambar, membosankan, atau bahkan bikin malas makan. Tapi itu sebelum saya kenal satu hidangan yang membuat saya berpikir ulang: Arroz de Marisco. Pertama kali mencoba, saya ingat betul rasanya. Hangat, dalam, dan penuh aroma laut yang langsung mengingatkan saya pada suasana pantai di sore hari.
Waktu itu saya sedang berada di pinggiran kota pesisir di Brazil. Ada warung sederhana yang dari luar tampak seperti rumah biasa. Pemiliknya—seorang ibu ramah yang memasak sambil bersenandung—menawarkan saya sepiring nasi laut. “Coba saja dulu,” katanya. Tanpa pikir panjang, saya setuju. Dan di situlah saya benar-benar paham kenapa Arroz de Marisco bukan sekadar makanan.
Saat Rasa dan Gizi Bertemu dalam Satu Piring

Biasanya saya cukup pilih-pilih soal makanan. Tapi dalam suapan pertama, saya bisa merasakan lapisan rasa yang jarang saya temui di masakan lain. Ada gurih yang alami dari udang, sedikit rasa manis dari tomat yang dimasak perlahan, dan semburat segar dari paprika serta daun segar di atasnya.
Tapi bukan hanya rasanya yang bikin jatuh hati. Setelah saya cari tahu, ternyata Arroz de Marisco juga masuk dalam kategori makanan sehat. Dan bukan sembarang sehat—karena dari satu hidangan ini, kita sudah mendapatkan karbohidrat, protein, antioksidan, hingga mineral penting.
Bahan-Bahan yang Tidak Hanya Lezat, Tapi Menyehatkan
Satu hal yang saya sukai dari makanan tradisional seperti ini adalah kesederhanaannya. Nggak pakai bumbu instan, apalagi penyedap berlebihan. Semua mengandalkan bahan segar dan proses memasak yang alami.
Berikut ini beberapa bahan utamanya:
- Nasi: Kalau pakai nasi putih biasa pun rasanya tetap enak, tapi kalau mau versi lebih sehat, bisa pakai beras cokelat.
- Udang dan kerang: Keduanya tinggi protein dan rendah lemak. Kandungan omega-3-nya juga bagus buat jantung.
- Tomat: Memberi rasa asam-manis alami dan penuh vitamin C serta likopen.
- Paprika: Menambah warna sekaligus kandungan vitamin A dan antioksidan.
- Bawang putih dan bombay: Selain jadi dasar rasa, juga bagus untuk imun tubuh.
- Minyak zaitun dan herba segar: Menyempurnakan rasa tanpa membuatnya terlalu berat.
Semua bahan itu mudah ditemukan, apalagi kalau kamu tinggal di dekat pasar ikan atau swalayan yang menjual produk segar.
Proses Memasak yang Penuh Perhatian
Saya sempat bertanya ke ibu pemilik warung, bagaimana cara memasaknya. Ternyata, resepnya nggak rumit. Tapi yang penting adalah kesabaran dan urutan memasak.
- Tumis bawang bombay, bawang putih, dan paprika dalam sedikit minyak zaitun.
- Masukkan tomat, masak sampai airnya keluar dan mengental.
- Tambahkan udang dan kerang, aduk cepat supaya tidak overcook.
- Baru setelah itu, masukkan kaldu seafood dan nasi.
- Masak perlahan sampai nasi menyerap semua rasa. Sajikan hangat, taburi parsley segar.
Buat saya, proses ini hampir seperti meditasi. Aromanya menyebar ke seluruh ruangan, dan saat mencicipinya, rasanya seperti kerja keras itu terbayar lunas.
Versi Lebih Ringan & Vegetarian? Bisa Banget
Kalau kamu vegetarian, kamu tetap bisa menikmati Arroz de Marisco dengan beberapa penyesuaian. Ganti udang dan kerang dengan:
- Jamur (shiitake atau champignon)
- Kacang chickpea
- Tahu yang dipanggang ringan
Kaldu seafood bisa diganti dengan kaldu sayuran yang kuat. Saya pernah coba sendiri, dan rasanya tetap menggoda.
Untuk kamu yang sedang jaga berat badan, bisa juga:
- Gunakan beras merah atau quinoa
- Kurangi minyak
- Tambahkan lebih banyak sayuran seperti brokoli, kacang polong, atau zucchini
Bukan Hanya Makanan, Tapi Cerita
Yang membuat Arroz de Marisco spesial buat saya bukan cuma rasanya, tapi cerita di baliknya. Ini makanan yang tumbuh dari budaya pesisir. Makanan nelayan. Yang dulu dibuat untuk memanfaatkan hasil laut segar yang baru ditangkap.
Di banyak tempat di Portugal dan Brazil, makanan ini bukan cuma menu restoran, tapi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dimasak bareng keluarga, disantap bareng tetangga. Dan rasanya, entah kenapa, selalu terasa “rumah”.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Arroz de Marisco?
Saya rasa, makanan seperti ini ngajarin kita banyak hal. Bahwa makanan sehat itu nggak harus ribet atau mahal. Bahwa rasa enak bisa datang dari bahan yang sederhana. Dan bahwa makanan bisa jadi cara kita mengenang tempat, orang, dan cerita.
Buat saya, ini bukan cuma nasi seafood. Ini pengalaman.
Seputar Arroz de Marisco dan Manfaatnya
Apakah Arroz de Marisco selalu mengandung seafood?
Biasanya iya. Tapi versi vegetarian pun banyak yang nikmat dan tetap sehat.
Apakah cocok untuk anak-anak?
Sangat cocok. Rasa tomat dan seafoodnya lembut, dan bisa disesuaikan tanpa cabai.
Apakah bisa disimpan untuk esok hari?
Bisa. Justru rasanya makin mantap karena bumbunya meresap lebih dalam.
Berapa lama memasaknya?
Rata-rata 40–50 menit dari awal hingga siap saji.
Apakah ini makanan tradisional Brazil?
Asalnya dari Portugal, tapi sudah menjadi bagian dari kuliner Brazil dengan sentuhan lokal.
Penutup: Menghargai Rasa, Menghargai Kesehatan
Arroz de Marisco bukan cuma hidangan yang memuaskan lidah, tapi juga salah satu cara paling sederhana untuk menikmati makanan sehat. Dalam satu piring, kamu bisa menikmati kekayaan rasa laut, kehangatan rempah, dan nutrisi lengkap yang dibutuhkan tubuh.
Kalau kamu bosan dengan menu diet yang itu-itu saja, atau ingin memperkenalkan makanan sehat ke keluarga tanpa diprotes soal rasa, coba masak ini. Nggak perlu chef profesional. Yang penting, niat dan bahan segar.
Dan kalau sudah coba? Siap-siap ketagihan.
Caldo Verde: Sup Tradisional Portugal yang Sehat dan Menggugah SeleraTag: HealthyFood, Portugal